PBPGI

Dubai, 26 Oktober 2025 — Tim golf amatir Indonesia kembali mencuri perhatian di ajang Asia-Pacific Amateur Championship (AAC) 2025 yang berlangsung di Majlis Course, Emirates Golf Club, Dubai. Dua pegolf muda Tanah Air, Rayhan Abdul Latief dan Kenneth Henson Sutianto, tampil solid dan menunjukkan potensi besar generasi baru golf Indonesia di level internasional. Rayhan sukses finis di posisi T17 dengan skor total 4-under 284, menyamai rekor terbaik Indonesia yang sebelumnya dipegang George Gandranata pada tahun 2011. Sementara itu, Kenneth berhasil menembus cut dan menyelesaikan empat babak penuh, sebuah capaian penting yang menegaskan konsistensinya di ajang paling bergengsi di kawasan Asia Pasifik tersebut.

Bagi Rayhan, hasil impresif ini menjadi bukti kematangannya sebagai salah satu pegolf muda berbakat Indonesia. Meski merasa sedih karena gagal mencapai target juara, ia mengaku puas bisa bermain dengan baik dan menikmati setiap momen di turnamen ini. “Saya berharap bisa menang tahun ini, tapi minggu ini tetap menyenangkan. Long game dan iron game saya cukup solid, dan itu meningkatkan kepercayaan diri untuk turnamen berikutnya,” ujar Rayhan, yang kini menempuh studi di University of North Texas. Ia menambahkan bahwa permainan di AAC menuntut konsistensi dan mental kuat karena seluruh pegolf memiliki kemampuan yang relatif seimbang. “Saya tidak terlalu peduli soal rekor, target utama saya tetap menang,” ujarnya tegas. Rayhan juga mendedikasikan seluruh perjuangannya untuk almarhum sang ayah dan berterima kasih kepada ibunya yang selalu setia mendampingi di setiap turnamen.

Rekan senegara mereka yang juga pegolf asuhan Double B, Randy Bintang, juga menunjukkan performa menjanjikan dengan finis di posisi T24 lewat total skor 287. Pegolf berusia 22 tahun itu menilai pengalaman bermain di antara para pegolf top amatir Asia menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat mental dan strategi ke depan. “Saya belajar untuk bermain lebih sabar dan menghindari kesalahan kecil. Ini jadi modal penting menuju SEA Games nanti,” ujarnya. Randy yakin pengalaman dari AAC akan menjadi bekal penting untuk meningkatkan performa tim Indonesia di level regional.

Sementara itu, Kenneth Henson Sutianto menutup penampilannya di AAC 2025 dengan rasa puas dan penuh syukur. Tahun ini menjadi keikutsertaannya yang ketiga, namun terasa lebih spesial karena untuk pertama kalinya ia didampingi langsung oleh pelatihnya, Khrisna Iskandar. Kenneth menegaskan bahwa pencapaiannya untuk lolos cut dan tampil hingga empat ronde menjadi bukti perkembangan signifikan dalam performanya. “Tahun ini target saya tercapai. Bisa main penuh empat ronde di AAC merupakan pengalaman luar biasa,” ujar Kenneth. Ia menilai setiap hole di turnamen ini menuntut strategi matang dan ketahanan fisik prima, sekaligus menjadi kesempatan penting untuk mengasah mental menghadapi tekanan kompetisi internasional. “Terima kasih untuk teman-teman di Indonesia yang selalu mendukung,” tambahnya.

Dengan hasil positif ini, para pegolf muda Indonesia membawa pulang pengalaman, kepercayaan diri, dan motivasi baru untuk menghadapi SEA Games 2025 di Thailand. Kiprah Rayhan, Randy, dan Kenneth di AAC 2025 bukan hanya memperlihatkan peningkatan kualitas permainan, tetapi juga menandai langkah besar dalam perjalanan golf amatir Indonesia menuju level dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *