
Di tengah hangatnya udara Filipina dan hijaunya bentang Luisita Golf & Country Club, Indonesia mencatatkan salah satu pencapaian terbesarnya di panggung golf junior Asia Tenggara. Lion City Cup 2025 kembali menjadi arena pembuktian kemampuan para pegolf U16 ASEAN, dan tahun ini skuad Merah Putih tampil paling bersinar. Selama empat hari permainan yang sarat dinamika, Indonesia menunjukkan ketenangan, konsistensi, dan kematangan strategi hingga menutup turnamen dengan total skor +5 dan mengamankan posisi puncak melalui keunggulan tipis atas Singapura lewat proses countback. Setiap pukulan terbukti berarti — dan Indonesia memenangkannya dengan cara yang sangat dramatis.
Tim Indonesia yang diperkuat Jayawardana Dornan, Teuku Husein Danindra, dan William Justin Wijaya tampil stabil sejak hari pertama. Luisita yang menuntut presisi dengan green lambat dan angin yang kerap berubah tidak membuat langkah mereka goyah. Ketiganya saling menopang performa dalam tekanan persaingan ketat melawan tuan rumah Filipina dan rival kuat Singapura. Hingga akhirnya, skor pemain ketiga pada putaran final menjadi pembeda yang mengantar Indonesia ke podium tertinggi.
“South East Asian Amateur Golf Team Championship ini sangat kompetitif. Banyak pemain bagus dan ini sangat bagus buat rangking WAGR kami. Layout lapangan unik, cuacanya juga menantang, tapi semua bermain di kondisi yang sama,” ujar Jayawardana Dornan.
Sementara itu, Teuku Husein menegaskan semangat kebangsaan yang ia bawa di setiap pukulan. “Saya selalu menekankan bahwa saya main buat negara. Ada Indonesia di dada saya. Kami main bertiga, bukan sendiri. Alhamdulillah, kami bisa jadi juara.”

Cetak Sejarah: Tiga Atlet Muda Indonesia Persembahkan Gelar Perdana Lion City Cup
Kemenangan di Luisita Golf & Country Club bukan sekadar hasil kompetisi — ini adalah momen bersejarah bagi golf junior Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia mengangkat trofi Lion City Cup, mempertegas bahwa pembinaan usia dini kini mulai menampakkan hasil yang konkret. Jayawardana, Husein, dan William tampil layaknya tim yang berpengalaman, menghadirkan performa yang terus meningkat dari hari ke hari.
“Momen krusial terjadi di Hole 17, waktu Indonesia ditempel ketat Singapura. Tapi saya bisa melewatinya,” ungkap Jayawardana Dornan mengenai putaran final yang penuh tekanan.

Dari sisi performa, Jayawardana mencatat progres impresif (74–71–73–70), Husein tampil solid (76–76–72–70), dan William menunjukkan ketangguhan mental (82–78–72–77) yang justru menjadi kunci kemenangan Indonesia pada sistem countback. Total tim 150–147–144–140 mengantar Indonesia mengungguli Singapura yang memiliki total sama (581), sementara Malaysia menempati posisi ketiga dengan 591.

“Setiap kali ingin menyerah, saya ingat bahwa ini permainan tim. Skor saya penting. Jadi saya berusaha semaksimal mungkin meski sedang tidak fit. Semua soal mental,” ujar William Justin Wijaya.
Kemenangan ini menjadi penanda penting perjalanan Indonesia di level junior, mematahkan dominasi negara-negara kuat kawasan. Sepanjang sejarah Lion City Cup, Thailand mendominasi dengan kemenangan beruntun sejak 2004, sementara Singapura, Filipina, dan Myanmar juga pernah mengangkat trofi. Kini, untuk pertama kalinya, Indonesia menempatkan namanya di daftar juara.

Tentang Lion City Cup
Lion City Cup adalah kategori beregu putra U16 dalam rangkaian South East Asian Amateur Golf Team Championship, diperkenalkan oleh Singapore Golf Association pada 2004. Dengan format stroke play dan perhitungan dua skor terendah per hari, kompetisi ini menuntut konsistensi, disiplin strategi, dan kekuatan kerja sama tim. Sebagai ajang penting pembinaan usia dini, Lion City Cup menjadi tempat para pegolf muda ASEAN mengasah kemampuan dan mental bertanding di level internasional — sebuah fondasi yang kini mulai membuahkan hasil bagi Indonesia.
