
Menjelang Kejurnas Golf 2026 baik amatir mapunun junior, Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) menggelar program Refreshing Club Handicap System (CHS) secara daring sebagai upaya memastikan seluruh perangkat pertandingan, panitia teknis, hingga klub-klub golf di Indonesia memiliki pemahaman yang seragam dan mutakhir mengenai standar penilaian handicap nasional. Format daring ini membuka akses yang lebih inklusif bagi peserta dari seluruh penjuru Indonesia, sehingga penyelarasan sistem dapat dilakukan secara lebih merata dan efisien.
Dalam sesi ini, para peserta menerima pemutakhiran materi mengenai perhitungan handicap modern, sistem penilaian berbasis performa, serta penyesuaian teknis yang selaras dengan praktik terbaik internasional. PB PGI menekankan bahwa CHS bukan hanya penting untuk menjaga integritas kompetisi Kejurnas, tetapi juga krusial bagi perkembangan atlet, khususnya di kategori junior dan amatir. Sistem handicap yang akurat dan konsisten membantu mengukur kemampuan secara objektif, memantau progres latihan, serta memastikan para pemain muda bertumbuh dalam lingkungan kompetitif yang adil dan terstruktur.
Penerapan CHS yang baik akan mempermudah pelatih dalam merancang program latihan berbasis data, membantu atlet memahami level performanya, dan memberikan fondasi yang kuat bagi pembinaan jangka panjang. Dengan penyegaran ini, PB PGI berharap ekosistem golf junior, amatir, hingga elite dapat berkembang lebih cepat dan terarah, sehingga Indonesia mampu mencetak lebih banyak talenta yang siap bersaing di level nasional maupun internasional.
Program daring ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara PB PGI dan seluruh pemangku kepentingan golf nasional, serta mempersiapkan penyelenggaraan Kejurnas Golf 2026 yang lebih profesional, transparan, dan kompetitif. Dengan CHS yang disegarkan secara menyeluruh, PB PGI menargetkan Kejurnas tahun depan dapat menghadirkan kualitas pertandingan terbaik sekaligus menjadi tolok ukur perkembangan golf Indonesia di masa depan.
